Belakangan ini mungkin kita sering mendengar istilah OS atau Operating System, apalagi semenjak munculnya mobile OS seperti Android dan iOS. Dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan sebutan SO atau Sistem Operasi. Yang dimaksud dengan OS adalah sebuah sistem yang mengelola software dan hardware dari komputer dan menyediakan berbagai macam layanan umum untuk program komputer. Semua program komputer termasuk firmware pasti membutuhkan OS untuk bisa bekerja sebagaimana mestinya.
OS inilah yang akan bekerja pertama kali saat awal booting komputer, sehingga OS juga yang melakukan layanan utama seperti manajemen memori, akses ke disk, penjadwalan tugas, dan tampilan antar-muka untuk user. Setelah itu barulah software lain bisa dijalankan sesuai fungsinya. OS juga biasa dianggap sebagai penghubung antara hardware dan software, sehingga OS lah yang menjamin bahwa komunikasi antara hardware dan software bisa berjalan dengan lancar
.
.
OS tidak hanya dimiliki oleh perangkat komputer saja, tetapi berbagai perangkat lain juga memilikinya, mulai dari telepon seluler, konsol game, sampai ke server web. OS untuk komputer bisa dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu OS Windows buatan Microsoft, Unix, dan MacOS. Contoh OS dari Microsoft adalah Windows 10 yang merupakan OS terbarunya, untuk yang menggunakan sistem Unix contohnya adalah Linux, sedangkan Mac atau Macintosh adalah keluaran dari Apple.
Untuk saat ini, OS komputer yang paling laku adalah Windows milik Microsoft yang menguasai pasaran sampai lebih dari 85 persen, diikuti oleh MacOS milik Apple yang berada di tempat kedua dengan 11 persen, kemudian ada Linux di peringkat tiga dengan 1,5 persen. Sementara untuk perangkat mobile ada OS Android yang menguasai lebih dari 85 persen dan iOS milik Apple yang berada dalam kisaran 12 persen. Simak lebih dalam mengenai pengertian linux dan sejarah perkembangannya dibawah ini:
Pengertian Linux
Nama Linux mungkin kurang familiar jika dibandingkan dengan Windows atau Macintosh. Hal ini tentu wajar karena pengguna Linux memang sangat sedikit, dari jumlah prosentase yang telah disebutkan di atas dapat kita pahami sendiri betapa sedikitnya pengguna Linux yang hanya 1,5 persen jika dibandingkan dengan Macintosh sebanyak 11 persen dan Windows malah lebih dari 85 persen.
Linux sendiri merupakan salah satu OS yang menganut sistem UNIX dan menggunakan model pengembangan dan distribusi software secara gratis, atau biasa dikenal dengan istilah open source. Seperti halnya aplikasi open-source lainnya, Linux juga bisa dikembangkan dan didistribusikan secara gratis, inilah yang menjadi salah satu daya tarik dari OS ini.
Selain itu, Linux juga dikenal sebagai OS yang handal dan tangguh, meskipun tidak membutuhkan biaya untuk memakainya. Linux terbukti lebih stabil dan jarang terkena permasalahan yang umum terjadi di OS lain yaitu proses yang melambat, terkena virus atau malware, dan lain sebagainya.
Linux memiliki sejumlah versi yang berbeda dan dapat memenuhi kebutuhan dari para user yang tentunya berbeda-beda pula. Mulai dari pengguna baru sampai pengguna lama bisa mendapatkan versi Linux yang sesuai dengan kebutuhannya. Versi dari Linux ini lebih dikenal dengan istilah distributions, atau biasa disingkat dengan distro. Hampir semua versi Linux bisa diunduh secara gratis dan dipasang di mana saja sesuai keinginan kita.
Versi Linux yang populer di komputer desktop contohnya adalah Ubuntu, Fedora, Debian, dan openSUSE. Setiap versi tentu punya daya tarik masing-masing, ada yang memakai antarmuka modern, ada pula yang masih memakai tampilan tradisional. Sementara itu untuk komputer server ada Red Hat, Ubuntu Server, CentOS, dan SUSE Enterprise. Versi Ubuntu dan CentOS bisa digunakan dengan gratis, sementara Red Hat dan SUSE memiliki harga tertentu, hal ini disebabkan tambahan dukungan yang diberikan oleh keduanya.
Nama Linux itu sendiri berasal dari nama pembuatnya, yaitu Linus Torvalds. Untuk penjelasan lebih detail akan kita bahas pada bagian berikutnya yaitu mengenai sejarah dan perkembangan Linux.
Sejarah dan Perkembangan Linux
Awal Mula
Sistem Operasi Unix diimplementasikan oleh para peneliti di AT&T’s Bell Laboratories pada tahun 1969. Lalu dirilis untuk pertama kalinya di tahun 1971 dalam bahasa assembly, sebelum diubah menjadi bahasa C di tahun 1973. Penggunaan bahasa tingkat tinggi membuat Unix bisa digunakan di berbagai platform komputer yang berbeda. Unix menjadi berkembang pesat karena AT&T memberikan lisensi secara gratis. Namun pada tahun 1984 AT&T memisahkan diri dari Bell Lab, sejak itu Bell Lab mulai menjual Unix sebagai produk yang berbayar.
Pada tahun 1983, Richard Stallman memulai GNU Project yang bertujuan untuk menciptakan versi lengkap dari sistem Unix yang seluruhnya memakai software gratis. Di tahun 1985 terciptalah Free Software Foundation dan lisensi umum dari GNU ditulis pada tahun 1989. Pada awal 1990, beberapa program yang dibutuhkan dalam Sistem Operasi telah berhasil dilengkapi, meskipun masih ada beberapa elemen yang belum komplit termasuk kernelnya. Linus Torvalds menyatakan jika pada tahun itu telah tersedia kernel GNU maka dia tidak akan membuat sendiri versinya.
Andrew S. Tanenbaum merilis MINIX pada tahun 1987 sebagai versi mini dari OS Unix yang ditujukan kepada para pelajar yang ingin memahami prinsip OS. Inilah yang dijadikan referensi oleh Linus Torvalds yang saat itu masih menjadi mahasiswa.
Pembuatan
Pada tahun 1991, Linus Torvalds yang masih kuliah di Universitas Helsinki menjadi penasaran dengan OS dan merasa frustasi gara-gara lisensi MINIX yang saat itu hanya bisa digunakan untuk keperluan pendidikan. Akhirnya dia mulai membuat kernel sendiri yang kemudian menjadi Linux Kernel.
Linus memulai pengembangan Linux Kernel di MINIX sampai menjadi semakin matang. Aplikasi GNU menggantikan semua komponen MINIX agar lebih bebas menggunakan kode gratis milik GNU Project, karena lisensi GNU GPL bisa dipakai di program komputer lain selama dirilis memakai lisensi yang sama.
Linus pun mengganti lisensi MINIX menjadi lisensi GNU GPL. Para pengembang mulai melakukan integrasi antara komponen GNU dengan Linux Kernel dan menghasilkan OS gratis yang berfungsi secara utuh.
Penamaan
Awalnya Linus Torvalds ingin memberi nama Freax yang berasal dari campuran antara free, freak, dan x dari Unix. Pada awal pekerjaannya, beberapa file memakai nama Freax selama hampir setengah tahun. Linus sebenarnya juga mempertimbangkan nama Linux, tetapi tidak memakainya karena dianggap terlalu egois.
Pada masa pengembangan, file yang dihasilkan diunggah ke FTP Server. Salah satu rekan kerja Linus yang bertugas sebagai admin FTP Server menganggap nama Freax kurang bagus, sehingga dia merubah nama project menjadi Linux tanpa konsultasi dengan Linus. Namun akhirnya Linus juga setuju dengan nama itu dan dipakai sampai sekarang.
Pengembangan
Penerapan Linux di lingkungan produksi justru diawali oleh komunitas super komputer, dimana organisasi seperti NASA mulai mengganti mesin mereka yang berharga mahal dengan komputer yang memakai Linux. Penggunaan dalam bidang komersial menyusul saat Dell, IBM dan HP memberikan penawaran dukungan terhadap Linux untuk melepaskan diri dari monopoli Microsoft dalam pasaran OS untuk desktop.
Kini Linux telah digunakan dalam berbagai perangkat komputer, mulai dari sistem tertanam (embedded) sampai super komputer, bahkan Linux telah dipercaya menjadi OS untuk pemasangan Server dibandingkan OS lainnya. Penggunaan untuk komputer desktop pun semakin meningkat dan distro Linux semakin populer di pasaran.
Itulah pembahasan mengenai pengertian linux beserta sejarah perkembangannya yang harus anda ketahui sebagai pengguna komputer. Meskipun kalah dengan sistem operasi windows dalam hal kepopulerannya, pengguna linux juga tergolong cukup banyak, terutama bagi yang bekerja dalam bidang jaringan.
Semoga Bermanfaat..
Posting Komentar